Melupakan Si Dia yang Tak patut Dicintai
Barangkali ini yang disebut cinta buta. Semua teman Anda membencinya, kecuali Anda. Meskipun dalam hati Anda pun tahu bahwa ia selalu mencela penampilan Anda, selalu menuntut perhatian Anda namun tak pernah memberi, dan gemar flirting dengan siapa pun yang dianggapnya menarik, namun Anda tak sanggup berpisah dengannya. Pesonanya sungguh membuat hati Anda meleleh, dan sulit melihat kenyataan betapa brengseknya dia.
Namun ketika hubungan itu terus berlanjut, dan Anda mulai didesak keluarga untuk memastikan keputusan Anda, Anda mulai bimbang. Apakah saya harus melanjutkan hubungan dengan pria yang kerap membuat saya sakit hati ini? Bagaimana bila saya tak bisa menemukan pria lain yang saya cintai seperti saya mencintai dia? Bila memang harus memutuskan hubungan, berapa lama yang saya butuhkan untuk melupakan dia?
Untuk dapat melupakan Si Dia, dan memulai hidup Anda yang baru, Anda harus mulai berpikir dengan sungguh-sungguh.
1. Tanyakan dalam hati, apakah yang Anda harapkan dalam hubungan Anda bersamanya.
Ambil waktu untuk merenung sendiri, apa yang Anda inginkan dalam dirinya? Apakah dia yang mampu mendukung seluruh kegiatan Anda, seseorang yang menghargai Anda sebagai wanita, seseorang yang mencintai Anda dan keluarga Anda, atau apakah Anda dan dia memiliki mimpi yang sama mengenai keluarga kecil yang mencintai kebersamaan satu sama lain?
2. Apakah Si Dia mampu memenuhi harapan-harapan Anda?
Setelah mengetahui mengenai harapan Anda mengenai suatu hubungan, tanyakan pada diri Anda apakah Si Dia mampu memenuhi harapan Anda tersebut? Apakah ia seorang egois yang tak pernah peduli apa keinginan Anda? Apakah ia cenderung menuntut Anda untuk memenuhi keinginannya saja?
3. Timbang-timbang sifat-sifat baik dan buruknya.
Buatlah daftar mengenai sifat-sifat baik, dan sifat-sifat buruknya. Mana yang lebih banyak? Apakah sifat-sifat buruknya bisa dimaafkan, atau merupakan hal prinsip yang tak dapat Anda kompromikan lagi? Contohnya, "sering ngorok saat tidur" tentu lebih mungkin dimaafkan daripada "tidak pernah mau meminta maaf jika melakukan kesalahan". Tanyakan dengan jujur pada diri Anda, sanggupkah Anda hidup dengan sifat buruknya yang sudah permanen itu?
4. Apakah Si Dia memang mencintai Anda?
Kembali, jujurlah pada diri Anda, apakah Anda merasa Si Dia mencintai Anda? Bagaimana ia menunjukkan cintanya pada Anda? Dengan kata-katakah, atau dengan perbuatankah? Bila Anda tidak menemukan bukti-bukti tersebut, mungkin ia memang tidak mencintai Anda. Bersikaplah realistis, untuk apa Anda berkeras melanjutkan hubungan dengan orang yang tidak mencintai atau menginginkan Anda?
5. Berikan waktu bagi Anda untuk mulai belajar melupakannya.
Ambillah kegiatan yang mungkin tidak disukainya sehingga mengurangi kemungkinan bertemu dengannya, hindari menerima teleponnya kapan saja ia menginginkan (mungkin tidur Anda seringkali terganggu karena ia inginnya menelepon Anda pukul 02.00 malam), minta sahabat Anda untuk sering mengingatkan agar Anda tidak sering-sering berusaha menelepon Si Dia lagi, buang benda-benda yang mungkin akan mengingatkan Anda padanya, dan... tempelkan daftar sifat buruknya di kepala Anda.
baca sumber asli di sini